Travelnesia, Singaraja: Desa Pacung yang terletak di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, kini menjadi sorotan sebagai desa wisata yang berhasil memanfaatkan potensi lokal melalui program “Kosabangsa.” Program ini tidak hanya membawa dampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan.
Program Kosabangsa ini dilaksanakan dalam rangka Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Agama Hindu Singaraja, Rabu (13/11/2024).
Ketua Kampus Pelaksana Dr. Gede Hendri Ari Susila, S.Pd., M.Or mengatakan, program ini dilaksanakan dengan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini secara khusus menyasar daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan bencana serta angka kemiskinan yang tinggi.
Dosen Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan STKIP Agama Hindu Singaraja ini menjelaskan, bahwa program Kosabangsa telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan masyarakat setempat. Dalam pelaksanaannya, program ini bekerja sama dengan dua mitra utama, yaitu Pokdarwis Purwa Hita dan Karang Taruna Dharma Karya.
Pihaknya menambahkan, Pokdarwis Purwa Hita juga mendapat dukungan dalam pemetaan terumbu karang menggunakan sistem egoespasial pada area wisata “Kosabangsa Dive Site” serta pengelolaan sampah yadnya (ritual keagamaan) untuk dijadikan pupuk kompos. Di sisi lain, Karang Taruna Dharma Karya difasilitasi dengan pelatihan manajemen pemasaran dan pemetaan potensi sumber daya alam, khususnya bahan baku arak, menggunakan sistem “Lontar Pacung.”
“Kami berharap dengan program Kosabangsa ini, masyarakat desa dapat secara mandiri mengembangkan potensinya, terutama dalam memaksimalkan potensi wisata lokal yang dimiliki. Sehingga program yang kita lakukan ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat” ujarnya.
Sementara, Perbekel Desa Pacung, Gede Kardiana, menyampaikan bahwa program Kosabangsa telah banyak membantu dalam mengembangkan potensi desa, terutama di bidang pariwisata spiritual dan konservasi terumbu karang. Ia menjelaskan bahwa program ini telah memfasilitasi berbagai kebutuhan desa, serta menyediakan sarana dan prasarana dalam pengembangan potensi yang ada.
“Program ini telah memfasilitasi kebutuhan kami, baik untuk Pokdarwis maupun Karang Taruna, dan memberikan sarana serta prasarana yang dibutuhkan untuk mengembangkan potensi yang ada di desa,” ucapnya.
Program Kosabangsa yang mengusung tema “Wisata Spiritual Melukat, Meditasi, Konservasi Terumbu Karang, Sampah Yadnya, dan Produksi Arak Khas Pacung” ini telah menunjukkan hasil yang positif dalam mengembangkan ekonomi desa, serta memperkuat kesadaran masyarakat akan pelestarian budaya dan lingkungan. Dengan komitmen kuat antara masyarakat dan pemerintah, Desa Pacung diharapkan semakin dikenal sebagai desa wisata yang kaya akan nilai budaya dan keindahan alam, menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menggali potensi lokal secara berkelanjutan.
Sumber : RRI (nnw)