NASIONAL, travelnesia.id – Belum usai terkait melonjaknya tiket Candi Borobudur kini publik kembali dihebohkan dengan kabar bahwa untuk foto di Gunung Bromo harus membayar Rp 1 Juta.
Kehebohan tarif foto di Gunung Bromo sebesar Rp 1 juta itu viral, berawal dari unggahan akun medsos instagram @agung_bromo731.
Dalam unggahannya, dia memamerkan video kwitansi pembayaran dengan jumlah tersebut. Bukti itu resmi karena turut disertai keterangan, untuk pecinta foto dan selama pengambilan gambar di Bromo dikenakan biaya satu juta rupiah.
Lantas postingan tersebut membuat netizen heran dan gaduh. Bagaimana bisa cuma berfoto tapi harus membayar Rp 1 juta.
Balai Besar TNBTS menjelaskan, bahwa biaya foto yang dikenakan pada pengunjung Agung di tanggal 3 Juni lalu benar adanya, namun ia menjelaskan tarif tersebut punya kondisi khusus tertentu.
Diterangkannya, satu juta rupiah yang diterima adalah masuk atas penerimaan negara bukan pajak (PNBP), yang berlaku pada Kementerian Kehutanan, sesuai dengan PP No.12 tahun 2014.
Menurut Humas BBTNBTS Sarif Hidayat, kunjungan Agung berbeda dengan wisatawan umumnya.
“Yang lain tidak perlu khawatir jika ingin berfoto. Karena selama berfoto murni untuk dokumentasi wisata pribadi, wisatawan tidak akan dikenai biaya,” kata Sarif, seperti dikutip HAI dari KompasTV yang mendatangi kantor BBTNBTS di Jalan Raden Intan Kota Malang, Kamis (9/6/2022) kemarin.
Namun, Sarif menambahkan, untuk aktivitas foto dan video yang mengandung komersial, pengunjung akan dikenakan biaya Rp 250 ribu per paket untuk foto, Rp 1 juta untuk handycam, dan Rp 10 juta untuk video komersil per paketnya.
“Pungutan jasa kegiatan alam di TNBTS ini disetorkan ke kas negara sebagai PNBP sesuai ketentuan perundangan. Selanjutnya disetorkan ke kas negara. Jadi bukan untuk petugas di sini” tandasnya.