Menilik Sejarah dan Kekhasan Mata Air di Desa Palaes, Minahasa Utara

palaes mata air
Mata Air Bersejarah Desa Palaes : Legenda, Keajaiban, dan Khasiat Penyembuhan.

TRAVELNESIA.ID, Minahasa Utara – Desa Palaes yang terletak di Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, menyimpan beberapa tempat wisata bersejarah yang sarat dengan legenda dan sejarah. Salah satu tempat bersejarah tersebut adalah mata air yang telah ada sejak berdirinya Desa Palaes.

Aries Rumuat Sampelan, seorang tokoh masyarakat dan ketua adat Desa Palaes, menceritakan bahwa mata air di Desa Palaes ditemukan oleh dua perintis kampung pada tahun 1835-an, yaitu Adrianus Asa dan Martinus Boyo. Menurut Aries, dalam cerita legenda setempat, air mata ini disebut “dour”, yang artinya air turun dari atas ke bawah, dan oleh karena itu disebut air pancuran.

Bacaan Lainnya

Aries menjelaskan bahwa ketika Adrianus Asa dan Martinus Boyo tiba di Kampung Palaes, mereka berdoa kepada Tuhan agar dapat dengan mudah menemukan sumber mata air. Setelah berdoa, keduanya menggali tanah dan menemukan mata air yang hingga saat ini tidak pernah kering selama lebih dari 100 tahun.

“Sampai sekarang mata air ini tidak pernah kering, bahkan saat musim kering atau kemarau,” kata Aries.

Air dari mata air tersebut dapat langsung diminum tanpa perlu dimasak terlebih dahulu, seperti yang dicoba oleh Adrianus Asa dan Martinus Boyo. Sejak saat itu, masyarakat Desa Palaes dan desa tetangga menggunakan mata air tersebut untuk keperluan minum, menyiram sawah, dan mandi. Untuk memudahkan penggunaan air, dibangunlah saluran bambu untuk mengalirkannya.

Aries menambahkan bahwa selain menyegarkan, mata air ini juga diyakini memiliki khasiat penyembuhan. Banyak cerita yang menyebutkan bahwa air mata ini dapat membantu menyembuhkan penyakit. Penduduk desa tetangga bahkan datang ke Desa Palaes untuk mengambil udara ini.

Hukum Tua J Grace Morang, Kepala Desa Desa Palaes, juga mengonfirmasi bahwa mata air tersebut tidak hanya menyehatkan, tetapi juga memiliki manfaat penyembuhan. Airnya bersih dan layak dikonsumsi, sesuai dengan hasil penelitian mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Manfaatnya adalah, orang dulu suka memandikan anak-anaknya di sini ketika demam atau sakit, dan menurut cerita, mereka bisa sembuh dari sakit, ungkap Grace.

Selain mata air, Desa Palaes juga memiliki tempat wisata lain seperti hutan bakau, air terjun Walangan, dan Pulau Paniki. Desa ini telah mendapatkan beberapa penghargaan sebagai hasil pengembangan wisata yang dilakukan oleh pemerintah desa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *