Mengungkap Jejak Peninggalan Situs Sejarah di Malang

Malang – Berbagai peninggalan arkeologis dan situs sejarah di Malang menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan-kerajaan di masa lampau, s alah satu peninggalan terkenal di Malang adalah Candi Singosari.

Petugas Pemeliharaan Candi Singosari, Hari Kusno Menjelaskan bahwa Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Singosari yang berdiri pada abad ke-13.

Bacaan Lainnya

Candi Singosari memiliki arsitektur khas Jawa Timur dengan relief yang menceritakan berbagai kisah. Candi ini diduga dibangun sebagai tempat pemujaan sekaligus makam Raja Kertanegara, raja terakhir Singosari yang termasyhur, ungkapnya, Minggu (30/6/2024).

Selain Candi Singosari, terdapat juga Candi Jago yang terletak di Tumpang, Malang. Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Singosari dan kemudian digunakan oleh Kerajaan Majapahit.

Tokoh Masyarakat Tumpang yang juga pemerhati situs sejarah Suryadi yang akrab dipanggil Ki Suryo menyebutkan bahwa Candi Jago terkenal dengan reliefnya yang indah dan detail,

“Candi Jago menggambarkan cerita-cerita dari kitab-kitab Mahabharata dan Ramayana,” jelasnya.

Sementara itu, peninggalan lainnya adalah Candi Sumberawan yang terletak di desa Toyomarto, Singosari. Candi ini berbentuk stupa dan diyakini sebagai tempat peribadatan umat Buddha. Meski tak sebesar candi-candi lainnya, Candi Sumberawan tetap menjadi bukti penting adanya pengaruh agama Buddha di wilayah Malang pada masa kerajaan.

Di sisi lain, terdapat juga situs purbakala lainnya seperti Situs Watugede dan Situs Badut. Situs Watugede merupakan kompleks pemakaman kuno yang dipercaya berasal dari masa Kerajaan Kanjuruhan, kerajaan tertua di Malang. Sementara itu, Situs Badut adalah candi Hindu yang diyakini dibangun pada masa Kerajaan Kanjuruhan sebagai tempat pemujaan dewa Siwa.

Menurut Sejarahwan yang juga peneliti situs sejarah Suwardono, Keberadaan berbagai peninggalan tersebut menunjukkan bahwa Malang pernah menjadi pusat peradaban yang maju pada masa kerajaan. Hal ini juga tercermin dari ditemukannya berbagai artefak, seperti arca, prasasti, dan perhiasan kuno, yang kini disimpan di berbagai museum di Malang.

“Pemerintah dan masyarakat terus berupaya menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah ini. Dengan harapan generasi mendatang dapat terus mengenang dan mengkaji kekayaan sejarah Malang yang luar biasa,” tutupnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *