Demonstran Gen Z Asal Nepal Suarakan Perlawanan

TRAVELNESIA.ID, KATHMANDU – Ketika para demonstran Gen-Z di Nepal menyerbu Parlemen minggu ini dan memaksa Perdana Menteri (PM) KP Sharma Oli untuk mundur, hotel-hotel dan hunian mewah diserang untuk memburu para elite politik. Massa terus memburu elite politik yang bergaya hidup mewah di tengah kondisi kemiskinan yang membelit masyarakat.

Demonstrasi berdarah ini telah memicu pergolakan terburuk di Nepal dalam beberapa tahun. Gerakan ini sukses memaksa PM Oli yang tidak populer untuk mengundurkan diri pada Selasa lalu, sehari setelah 19 pengunjuk rasa tewas dalam kekerasan. Korban tewas sejak itu meningkat menjadi 34 orang dan lebih dari 1.300 orang terluka, kata Kementerian Kesehatan Nepal. Baca Juga: Demo Indonesia Menginspirasi Unjuk Rasa Gen-Z Nepal, Ini Fakta-faktanya Para pemimpin gerakan protes Gen-Z menjauhkan diri dari serangan pembakaran dan menyalahkan para penyusup. Namun para analis menunjukkan meningkatnya rasa frustrasi atas ketimpangan kekayaan di Nepal dan persepsi korupsi dalam kepemimpinan politik Nepal.dilansir dari internasional.sindonews.com

Video lama pelajar sekolah menengah di Nepal yang menyerukan perlawanan terhadap korupsi dan ketidakadilan sempat viral di media sosial sebelum demonstrasi di negara tersebut membara.
Pelajar yang diidentifikasi Abiskar Raut menyampaikan pidato di acara tahunan Holy Bell English Secondary School.

Cuplikan video pidato Raut pertama kali diunggah di media sosial pada pertengahan Maret, namun viral sekitar akhir Agustus.

“Hari ini saya berdiri di sini, berdiri di sini dengan impian membangun Nepal yang baru, dengan api harapan dan semangat yang membara dalam diri saya. Namun hati saya terasa berat karena impian ini tampaknya mulai sirna. Bangkit dan bersinarlah, masa depan kekaisaran yang akan datang ini,” kata Raut, dikutip NDTV, Rabu (10/9).

“Nepal, ibu pertiwi kami, negara ini telah melahirkan dan membesarkan kami. Tapi apa yang dimintanya sebagai balasan? Hanya kejujuran, kerja keras, dan kontribusi kami,” kata dia.

“Tapi apa yang kami lakukan? Kami terbelenggu oleh rantai pengangguran, melihat peluang yang luas. Kami terjebak permainan partai politik yang egois. Korupsi telah tumbuh subur dalam jaring yang memadamkan cahaya masa depan kami,” tambah Raut.

“Kalau bukan kalian yang bersuara, siapa lagi? Kalau bukan kalian yang membangun bangsa ini, siapa lagi? Kami adalah api yang akan membakar habis kegelapan. Kami adalah badai yang akan menyapu bersih ketidakadilan dan membawa kemakmuran,” ucap Raut.

“Kita adalah apinya, kita akan membakar habis setiap keputusasaan,” imbuh dia.

“Nepal milik kita dan masa depannya ada di tangan kita,” tutupnya.dilansir dari CNN INDONESIA

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *