TRAVELNESIA.ID – film Sukma tengah ramai diperbincangkan pencinta horor tanah air. Kisah tentang teror dari balik cermin tua ini menghadirkan misteri gelap berbalut ambisi awet muda.
Sukma berkisah tentang Arini (Luna Maya) yang pernah hidup dalam pahitnya pernikahan bersama Hendra (Fedi Nuril). Setelah lama terpuruk, ia akhirnya menemukan kebahagiaan baru bersama Pram (Oka Antara).
Arini kini hidup bersama Pram dan putranya, Iyan, yang lahir dari pernikahan sebelumnya dengan Hendra. Demi memulai lembaran baru, mereka pindah ke suatu kota kecil dan menempati rumah tua yang tampak tenang.
Namun, harapan itu berubah menjadi petaka ketika mereka menemukan sebuah cermin kuno di ruang rahasia rumah, yang dipercaya memiliki kekuatan yang mampu mengembalikan masa muda dengan konsekuensi menakutkan.
Sejak saat itu, keluarga Arini diguncang teror gaib. Suara-suara misterius muncul tanpa sumber, bayangan manusia tampak di permukaan kaca, hingga penampakan menakutkan perlahan merenggut ketenangan yang mereka dambakan.
Ketegangan semakin memuncak dengan kemunculan kembali Hendra. Kehadirannya menambah beban emosional Arini yang harus menghadapi memori masa lalu, saat dirinya berusaha melindungi kebahagiaan baru bersama Pram dan Iyan.
Di sisi lain, sosok Bu Sri (Christine Hakim), wanita tua penjaga rumah yang terlihat ramah, semakin mencurigakan. Meski selalu bersikap sopan, kehadirannya ternyata menjadi kunci dari rangkaian teror yang menghantui kehidupan keluarga Arini.
Seiring waktu, kebenaran perlahan terkuak. Bu Sri ternyata mengincar tubuh muda Arini. Ia berusaha menggunakan kekuatan cermin kuno itu untuk melakukan pertukaran jiwa, agar bisa merebut kembali masa mudanya yang telah lama hilang.
Arini pun dihadapkan pada pertarungan hidup dan mati. Ia harus melawan teror supranatural, menghadapi masa lalunya bersama Hendra, sekaligus melindungi Pram dan Iyan dari ancaman cermin terkutuk yang menelan kebahagiaan mereka.dilansir dari kumparan.com
Skenario film Sukma dibuat Ratih Kumala yang dikenal sebagai penulis novel “Tabula Rasa” dan “Gadis Kretek”. dilansir dari suara.com
Menurut Baim Wong, sebagai sutradara mengungkapkan untuk membuat cerita film SUKMA ini sebuah tantangan tersendiri mengingat ada banyak film horor yang dirilis di Indonesia.
“Jadi sebenarnya nyari cerita film horor tuh sudah sangat sulit ya. Karena terlalu banyak film horor di Indonesia. Sulit sekali sampai kita juga ‘gimana ya cerita apa ya?’ Karena hampir setiap minggu itu ada tiga, bayangin aja. Tiga, dua setiap minggu. Berarti sebulan tuh bisa sepuluh film horor. Jadi sangat sulit ya,” tegas Baim.
“Kelihatannya ini film ringan, tapi sebenarnya harus agak berpikir juga. Dan maknanya juga sangat besar apalagi buat wanita ya, karena ini soal kecantikan, soal keabadian,” lanjutnya.
Sementara itu, bagi Fedi Nuril, SUKMA begitu istimewa karena tidak mengandalkan hantu maupun monster sebagai sebuah film horor.
“Kalau film horror itu utamanya kan mengandalkan setan, hantu, atau monster ya untuk bikin filmnya menegangkan. Tapi kalau Sukma, horornya itu bikin kita merefleksi diri sendiri,Tentang menolak takdir, ambisi, dan rasa takut yang berlebihan.” ujarnya.dilansir dari kapanlagi.com





