TRAVELNESIA, Bahasa Prancis dan pariwisata sangat berkaitan erat karena jumlah wisatawan Prancis yang mengunjungi Indonesia meningkat setiap tahunnya. Sementara itu, jumlah penutur bahasa Prancis dalam bidang pariwisata tidak berbanding lurus. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan bagi tim Pengabdian kepada Masyarakat FBS-UNNES dari Prodi Sastra Prancis untuk memberikan bekal bahasa Prancis Kepariwisataan kepada mahasiswa Prodi Pariwisata, S1.
Ketua tim, Novi Kurniawati mengatakan bahwa pelatihan bahasa Prancis Kepariwisataan ini diberikan kepada para mahasiswa yang telah menempuh kelas bahasa Prancis dasar dan bersiap untuk memasuki dunia magang, sehingga mereka mampu menghadapi dunia pariwisata yang lebih luas.
“Pelatihan ini diawali dengan pemaparan potensi bahasa Prancis dalam bidang pariwisata, kemudian para peserta berlatih untuk menggunakan bahasa Prancis dalam beberapa situasi pekerjaan seperti pemandu wisata dan konsultan perjalanan. Selain itu, mereka juga belajar untuk membuat dokumen promosi wisata seperti brosur dan katalog dalam bahasa Prancis”, ungkap Novi usah memberikan pelatihan di gedung Menara USM, pada hari Kamis, 15 Agustus 2024.
“Bahasa Prancis Kepariwisataan atau français du tourisme merupakan keterampilan bahasa Prancis yang diajarkan untuk tujuan spesifik, dalam hal ini adalah tujuan pariwisata. Maka dari itu, pelatihan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa prodi Pariwisata dan ikut andil dalam menjawab persoalan kekurangan pelaku pariwisata yang mampu berbahasa Prancis”, imbuhnya.
Tim yang terlibat dalam kegiatan pelatihan ini selain Novi Kurniawati sebagai ketua tim adalah Siti Ayu Masthuroh yang juga merupakan dosen di Prodi Sastra Prancis dan dibantu oleh dua mahasiswa, yaitu Damar Catur dan Artantia.
Kegiatan ini disambut dengan baik oleh koordinator prodi Pariwisata USM, Herman Novry P.K., S.E., M.Mpar.
“Pelatihan semacam ini belum pernah diberikan di prodi kami dan kami sangat senang karena mahasiswa kami dapat belajar bahasa Prancis yang berkaitan dengan dunia pariwisata. Harapannya kegiatan ini dapat kembali dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya”, ujar Herman Novry P.K., S.E., M.Mpar dalam kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta tersebut.
Selain itu, para peserta juga antusias mengikuti kegiatan dan berperan aktif selama pelatihan. Aditya, salah satu peserta mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang mengikuti pelatihan ini karena selain pariwisata dia juga senang belajar bahasa asing sehingga pelatihan ini sangat berguna untuk menambah pengetahuan dan keterampilan bahasa Prancisnya.
Kegiatan pelatihan ini diakhiri dengan evaluasi yang diberikan melalui kuis dan tim Pengabdian kepada Masyarakat memberikan apresiasi berupa suvenir kepada tiga peserta yang tepilih.