SEMARANG-Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab dan Dosen Psikologi UNNES mengadakan pelatihan model pembelajaran berdiferensiasi. Acara tersebut berlangsung di ruang setengah bundar FBS UNNES dengan mengangkat tema “Model Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi Sebagai Wujud Merdeka Belajar”. Pelatihan ini dihadiri oleh guru-guru yang tergabung dalam forum MGMP Bahasa Arab wilayah Jawa Tengah. Sabtu (19/08/2023)
Kegiatan ini dibuka oleh Korpodi Pendidikan Bahasa Arab Singgih Kuswardono, M.A., Ph.D.
Dalam sambutannya,Ahmad Irfa’in, S. Pd. selaku Ketua Forum MGMP Bahasa Arab Wilayah Jawa Tengah mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat penting dilakukan untuk memahami konsep pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka.
Nafis Azmi Amrullah, S. Pd., M. Pd. Sebagai narasumber pertama memberikan materi pengantar kurikulum merdeka. Yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Kurikulum Merdeka sebagai pemulihan krisis pembelajaran oleh Retno Purnama Irawati, S. S., M. A.
Binta Mu’ tiya Rizki, S. Psi., M. A. menyampaikan materi tentang pemetaan kebutuhan peserta didik, dimana dalam materi tersebut berisi bahan pertimbangan pendidik untuk menyesuaikan setiap rencana pembelajaran kepada peserta didik.
Pemateri terakhir adalah Nailur Rahmawati, S. Pd., M. Pd. I. yang memaparkan materi tentang pengembangan model pembelajaran berdiferensiasi. Dalam materi tersebut membahas tentang konsep pembelajaran berdiferensiasi dan implementasinya di dalam pembelajaran.
“Harapan kami selaku pengurus forum MGMP Bahasa Arab wilayah Jateng agar guru-guru bahasa Arab yang mengikuti pelatihan ini menjadi pioneer yang menerapkan model pembelajaran berdiferensi bahasa Arab di dalam kelas, selanjutnya ketika sudah berjalan teman-teman guru bahasa Arab bisa melakukan desiminasi pelatihan ini terhadap guru-guru bahasa Arab di daerah masing-masing melalui Forum MGMP di kabupaten atau kota masing-masing”. Ujar Rizal Nur Rochman, M. Pd salah satu peserta pelatihan.
Pelatihan ini bertujuan sebagai pengantar bagi guru dalam menerapkan kebijakan kurikulum merdeka. Dimana pada implementasinya memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar,salah satunya dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.