Wisata, travelnesia.id – Tingkat kunjungan wisata di Kabupaten Sleman melonjak selama masa libur Lebaran 2022. Lonjakan kunjungan bahkan nyaris dua kali lipat dibanding hari biasa.
Pada H+3 Idul Fitri, Dinas Pariwisata (Dispar) mencatat kenaikan jumlah wisatawan hingga 89 persen.
“Kunjungan di sejumlah objek wisata mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding hari kedua setelah Lebaran. Berdasar laporan terakhir yang kami terima dari para pengelola, kenaikannya kisaran 16 persen sampai dengan 89 persen,” kata Kepala Dispar Sleman Suparmono, Minggu (8/5).
Signifikan
Peningkatan signifikan hingga lebih dari 50 persen terpantau pada beberapa destinasi diantaranya Kaliadem, Tebing Breksi, Waterpark Citra Grand, dan Studio Alam Gamplong. Angka kunjungan di Candi Prambanan bahkan mencapai hampir 100 persen dari rata-rata 11.000 menjadi 21.000 wisatawan.
Pengelola beberapa objek wisata lain seperti Kaliurang, Jogja Eksotarium, dan Sindu Kusuma Edupark juga melaporkan penambahan jumlah wisatawan meski tidak terlalu signifikan.
Adapun destinasi Bhumi Merapi, dan objek wisata alam yang dikelola Balai Taman Nasional Gunung Merapi mencakup Tlogo Muncar, Kalikuning Park, dan Plunyon mengalami lonjakan sekitar 20 persen.
“Rata-rata destinasi dengan kenaikan 20 persen atau dibawahnya memang sudah tinggi pada angka awal kunjungannya,” ujar Pram.
Angka kunjungan diprediksi terus meningkat sampai dengan akhir pekan ini. Prediksi itu didasarkan pada masih banyaknya kendaraan berpelat luar daerah yang berada di DIY, serta tingkat hunian hotel yang sudah penuh.
“Sleman berada di jalur strategis ruas jalan antar propinsi sehingga leluasa untuk mampir berwisata. Saya yakin pengelola destinasi mampu menangkap peluang ini serta menjaga konsistensi layanan terbaiknya bagi wisatawan,” ucapnya.
Peningkatan
Peningkatan data wisatawan itu sejalan dengan lonjakan arus kendaraan. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman Arip Pramana mengungkapkan, arus masuk kendaraan di DIY mengalami puncaknya pada Rabu (4/5) yakni 107.085 kendaraan, dan arus keluar sebanyak 88.431 kendaraan.
Pada hari berikutnya terpantau penurunan jumlah kendaraan masuk sebanyak 76.233 unit, dan jumlah kendaraan keluar 64.352 unit.
Untuk mengantisipasi kemacetan, pihaknya telah menerapkan manajemen lalu lintas pada ruas-ruas jalan strategis termasuk objek yang ramai dikunjungi wisatawan.
“Di wilayah Sleman barat, utara dan timur, kami sudah menyiapkan penunjuk arah melalui jalan-jalan alternatif untuk mengurangi kepadatan ruas-ruas jalan utama. Upaya ini diharapkan bisa memberikan kenyamanan bagi para pelaku perjalanan jika ingin singgah ke obyek wisata di sekitar ruas jalan yang dilalui,” terang Arip.
Pemantauan jalur wisata seperti Breksi-Candi Ijo-Obelix Hills di daerah Sleman Timur, Watu Purbo-Kaliurang- Kaliadem daerah Sleman utara, Studio Alam Gamplong- Kampung Nglarang Godean – Watu Jagal daerah Sleman barat, rata-rata padat lancar.
Secara umum, peningkatan kepadatan lalu lintas berkisar 30 sampai dengan 60 persen dibandingkan hari biasa.