Surabaya – Setiap tanggal 12 Rabiul Awal umat islam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam merayakan Maulid Nabi, tentunya setiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Ekspresi kecintaan umat Islam banyak diwujudkan dengan berbagai acara Maulid Nabi.
Mulai dari pembacaan Barzanji (riwayat hidup Nabi), ceramah keagamaan, ajang perlombaan, seperti lomba baca Al-Qur’an, lomba azan, lomba selawat, dan sebagainya. Serta biasanya masyarakat juga mengadakan doa yang ditutup dengan kegiatan makan bersama.
Makanan Khas Jawa Timur untuk Perayaan Maulid Nabi:
Sajian Maulid Nabi di Jawa Timur sangat beragam. Berikut detikJatim rangkumkan makanan khas Jawa Timur saat Maulid Nabi yang memiliki rasa enak dan unik. Yuk simak penjelasan di bawah ini.
- Nasi Tumpeng
Nasi tumpeng memang selalu hadir dalam setiap peringatan di Jawa, termasuk Jawa Timur. Nasi tumpeng berbentuk kerucut di bagian tengah dan di pinggirnya diberi lauk pauk beragam. Nasi tumpeng biasanya berisi nasi putih atau nasi kuning dengan lauk seperti ayam goreng, mi goreng, telur ayam, kering tempe, dan lain sebagainya.
Dilansir dari Akademi Tata Boga Bandung, tumpeng merupakan kependekan dari “tumpaking penguripan tumindak lempeng tumuju Pangeran”, yang artinya berkiblatlah kepada pemikiran bahwa manusia harus hidup menuju jalan Allah.
Nasi tumpeng yang berbentuk kerucut dikaitkan dengan gunung, yang berarti tempat rena dan dinilai sakral oleh masyarakat Jawa, karena memiliki kaitan yang erat dengan langit dan surga. Nasi yang menjulang ke atas merupakan harapan agar kehidupan kita meningkat.
Sementara tanah di sekeliling gunung disimbolkan dengan lauk pauk yang bervariasi menjadikan kesejahteraan yang hakiki. Tumpeng juga mempunyai makna kebersamaan. Hal ini terbukti bahwa orang menyajikan tumpeng jika ada acara atau upacara yang disertai makan bersama.
- Sego Ingkung
Sego ingkung merupakan makanan khas Maulid Nabi yang masih dilestarikan oleh masyarakat Jawa, khususnya daerah Jawa Timur. Sego Ingkung biasa disebut dengan sego gurih atau nasi suci ulam sari. Makanan ini terdiri dari nasi tumpeng berisi nasi gurih dengan lauk seekor ayam utuh dan berbagai lauk lain.
Sego gurih adalah nasi yang dimasak dengan menggunakan santan dan berbagai rempah. Beberapa tambahan ini membuat nasi menjadi semakin gurih dan pulen. Oleh karena itu, nasi jenis ini disebut dengan sego (nasi) gurih.
Dilansir dari Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, sego ingkung merupakan kuliner tradisional khas Jawa yang berbahan dasar ayam yang dimasak secara utuh dengan bumbu-bumbu tertentu, biasanya disebut ayam ingkung.
Umumnya sego ingkung hanya disajikan pada kegiatan-kegiatan tertentu seperti upacara keagamaan, peringatan hari besar, wujud rasa syukur (selametan), dan upacara peringatan kematian. Bahan-bahan dasar pembuatan ayam ingkung juga tidak luput dari filosofi dan simbolisasi.
Sehingga diperlukan kajian lebih mendalam untuk melestarikan kuliner khas Jawa tersebut. Ayam ingkung memiliki arti menyayomi, yang diambil dari kata “jinakung” dan “menekung” yang berarti memanjatkan doa dalam bahasa Jawa kuno.
- Endog-endogan
Endog-endogan berasal dari kata ‘endog’ yang berarti telur. Makanan ini khas Banyuwangi, Jawa Timur. Cara penyajian makanan ini adalah telur direbus biasa, lalu ditusuk dengan bambu kecil dan dihiasi kertas warna-warni.
Telur tusuk yang dihias itulah yang disebut ‘kembang endog’. Setelah itu telur ditancapkan di jodang dan batang pisang yang dihias. Jodang yang telah diisi ‘kembang endog’ akan diarak keliling kampung dengan iringan musik tradisional. Telur baru boleh dimakan sebagai penanda peringatan Maulid Nabi.